Dugaan Penipuan Rekrutmen ASN

 

SURABAYA, SURYA Edo Edward (53) melaporkan dugaan penipuan oknum pegawai Pemkot Surabaya, dengan modus menawarkan menjadi Aparatur Sipil Nege ra (ASN). Edo bersama dela pan temannya melaporkan pria berinisial TR itu.

    Dia menawari Edo dan delapan kerabatnya itu agar bisa menjadi ASN meski memasuki usia pensiun. Tergiur tawaran TR, Edo yang semula ragu mulai percaya lantaran TR memperlihatkan foto ke dekatannya dengan kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan percakapannya dengan orang Mendagri.

   Edo diminta menyetorkan sejumlah uang sebagai biaya pengurusan. Kisarannya Rp 150 juta per orang. Edo bahkan mengajak istrinya ikut dan menjual rumahnya untuk memberikan uang pelicin'. 

   Edo dan korban lainnya diminta Work From Home selama pandemi. Mereka sem pat mendapatkan gaji Rp 4,7 juta mulai Agustus-Oktober 2021. Tapi, Edo yang curiga mendatangi balai kota guna memastikan kebenaran sta tus kepegawaiannya.

   Ketika dicek, nomor rekening yang mentransfer gaji Edo dan kerabatnya me rupakan rekening pribadi. "Saya cek tidak ada. Pim pinan di Pemkot Surabaya juga menyatakan tidak ada rekrutmen," papar Edo.

   Edo yang lemas setelah mengetahui tertipu berupa ya menempuh jalur hukum. Pada 12 November 2021, dia melapor ke Polrestabes Surabaya setelah sebelumnya sempat menyerahkan sejumlah berkas ke wali kota, Inspektorat dan BKD.

   Edo yang takut pelaku TR kabur berinisiatif melapor kan kejadian itu ke RT/RW tempat tinggal TR di Beno wo. Bahkan, Edo sempat mengajak RT/RW dan Pol sek Pakal mengamankan TR tapi dia dilepas.

   Hingga Kamis (18/11), nomor ponsel TR masih aktif tapi sehari kemudian tidak bisa dihubungi. Edo meng aku, mengenal TR karena pernah menjadi konsumen driver online Mei 2021. "Su dah kami proses. Saat ini dalam penyelidikan," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Mirzal Maulana.